Kemarin, aku bercerita pada
seekor burung ditengah malam
Katanya, seorang menangkap mataku
yang sedang menatapmu
Seperti gula dalam kulkas,
ditambahkan untuk teh yang panas
Sesudahnya kenangan jadi rumahku,
dan rindu menolak melepasmu
Aku belum lupa september satu tahun lalu,
saat semua awal berjalan seperti kapal
Dalam satu meja,
kita bercerita tentang persamaan
Bukan matematika atau ipa apalagi fisika,
ini soal rasa atau mungkin jiwa
Atau barangkali aku salah,
persamaan justru membuatku kalah
Tentang siapa ini??
Aku atau kamu??
Ah, mungkin kamu sudah lupa
Atau mungkin kamu masih belum bisa terima,
bahwa aku dan kamu memang sepantasnya bersama
Tapi tentang siapa ini??
Aku bukan patah hati, aku hanya melatih diri,
menemukanmu di dalam mimpi
Jadi, kapan ini akan berakhir??
Menemukan pelabuhan baru
untuk kapal yang kau tinggalkan lebih dulu
Tentang siapa puisi ini??
Jangan bertanya padaku
Tanya saja dia, 29 Oktober hari ulang tahunnya
seekor burung ditengah malam
Katanya, seorang menangkap mataku
yang sedang menatapmu
Seperti gula dalam kulkas,
ditambahkan untuk teh yang panas
Sesudahnya kenangan jadi rumahku,
dan rindu menolak melepasmu
Aku belum lupa september satu tahun lalu,
saat semua awal berjalan seperti kapal
Dalam satu meja,
kita bercerita tentang persamaan
Bukan matematika atau ipa apalagi fisika,
ini soal rasa atau mungkin jiwa
Atau barangkali aku salah,
persamaan justru membuatku kalah
Tentang siapa ini??
Aku atau kamu??
Ah, mungkin kamu sudah lupa
Atau mungkin kamu masih belum bisa terima,
bahwa aku dan kamu memang sepantasnya bersama
Tapi tentang siapa ini??
Aku bukan patah hati, aku hanya melatih diri,
menemukanmu di dalam mimpi
Jadi, kapan ini akan berakhir??
Menemukan pelabuhan baru
untuk kapal yang kau tinggalkan lebih dulu
Tentang siapa puisi ini??
Jangan bertanya padaku
Tanya saja dia, 29 Oktober hari ulang tahunnya