orang ketiga
dia selalu di salahkan
dia selalu tersingkirkan
hatinya selalu menjadi korban
hatinya selalu yang terluka
perasaannya selalu tersiksa
namun tak pernah ada yang tau bagaimana rasanya menjadi dia
dia selalu tersenyum
mengatakan
'aku baik baik saja'
namun dialah yang selalu menangis karena banyak luka yang tergores dalam relung jiwanya
dia bodoh
karena kebodohannya dia selalu menderita
namun dialah yang paling dewasa di setiap masalah
dia paling mengerti tentang kebahagiaan
dia paling mengerti tentang perjuangan dia juga paling mengerti sebuah kesakitan
dia pintar membalikkan suasana
dia pintar menyembunyikan hatinya
dia pintar menghibur dirinya sendiri
tapi tak ada yang pernah mengerti
tak ada yang pernah sadari
tak pernah ada yang tau akan kehadirannya
dialah orang ketiga
dalam semua situasi yang menjadi happy ending namun darah segar selalu dia berikan untuk sebuah kebahagiaan sang pelaku utama
dia lah yang berjasa dalam sebuah hubungan namun tak ada yang mengerti hatinya bahkan tak ada yang mengerti kesakitan apa yang dia rasakan
dan kehadirannya pun selalu di tiadakan
orang ketiga selalu bahagia hanya dalam fantasi
dalam kenyataan dia selalu tak di hadirkan meski pelaku utama sudah bahagia dalam hidupnya
dia selalu di salahkan
dia selalu tersingkirkan
hatinya selalu menjadi korban
hatinya selalu yang terluka
perasaannya selalu tersiksa
namun tak pernah ada yang tau bagaimana rasanya menjadi dia
dia selalu tersenyum
mengatakan
'aku baik baik saja'
namun dialah yang selalu menangis karena banyak luka yang tergores dalam relung jiwanya
dia bodoh
karena kebodohannya dia selalu menderita
namun dialah yang paling dewasa di setiap masalah
dia paling mengerti tentang kebahagiaan
dia paling mengerti tentang perjuangan dia juga paling mengerti sebuah kesakitan
dia pintar membalikkan suasana
dia pintar menyembunyikan hatinya
dia pintar menghibur dirinya sendiri
tapi tak ada yang pernah mengerti
tak ada yang pernah sadari
tak pernah ada yang tau akan kehadirannya
dialah orang ketiga
dalam semua situasi yang menjadi happy ending namun darah segar selalu dia berikan untuk sebuah kebahagiaan sang pelaku utama
dia lah yang berjasa dalam sebuah hubungan namun tak ada yang mengerti hatinya bahkan tak ada yang mengerti kesakitan apa yang dia rasakan
dan kehadirannya pun selalu di tiadakan
orang ketiga selalu bahagia hanya dalam fantasi
dalam kenyataan dia selalu tak di hadirkan meski pelaku utama sudah bahagia dalam hidupnya